Distribusi Ikan Mempengaruhi Harga

KBRN, Tarakan : Ketua Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) Kalimantan Utara, Rustan berharap mekanisme penyaluran ikan laut ke wilayah Malinau dan Tana Tidung bisa semakin maju.

Sebab ia yakin, dengan transportasi yang memadai, ikan laut yang di dihasilkan dari Tarakan dapat dipasarkan ke Malnau dan Tana Tidung dengan harga terjangkau. Mengingat dua wilayah tersebut merupakan perairan sungai.

Ia mengambil contoh, jika selama ini harga ikan bandeng di Tarakan bisa mencapai 20 ribu per kilo di pasaran, maka harga di Malinau dan Tana Tidung bisa mncapai 40 ribu per kilogram.

“Tapi kalau soal harganya sih, harganya sudah begitu. Kecuali kalo hasil budidaya seperti ikan bandeng, kisaran harganya 20-25 per kilonya. Jadi kalau sudah sapai disana, Pindah tangan sudah berapa kali dari nelayannya ke Pengepul, pengepul. Pengepul satu, pengepul dua baru ke meja pasar. Begitu lah siklus perpindahan yang enjadi perpindahan harga,” ujar Rustan, Senin (21/08/2023)

Rustan pun menambahkan/ jika harga ikan laut dari Tarakan melambung tinggi saat dipasarkan di Malinau, baginya wajar. Karena distribusi ikan berpindah tangan hingga 3 atau 4 kali.

Apalagi Malinau mayoritas penduduknya bermata pencaharian kebun atau bertani, maka pasokan ikan ke Malinau lebih banyak berupa ikan kering.
Sumber : rri.co.id/tarakan

Berita Setelahnya Berita Sebelumnya