Tarakan Raih Sertifikat Eliminasi Malaria

Tarakan Raih Sertifikat Eliminasi Malaria
Tarakan,– Menteri Kesehatan RI, dr. Nafsiah Mboi, secara langsung serahkan sertifikat Eliminasi Malaria kepada Sekretaris Daerah Kota Tarakan yang juga merupakan Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Tarakan, dr. Khairul M.Kes, beberapa waktu lalu. Penyerahan sertifikat tersebut dikarenakan Kota Tarakan mendapatkan penilaian yang menyatakan bebas dari penyakit Malaria.

“Kegiatan surveilans Malaria di Tarakan dapat dilakukan dengan baik, supaya status eliminasi yang sudah tercapai tetap terjaga. Keberhasilan ini merupakan bukti bahwa kita mampu mengeliminasi Malaria,” terang Khaerul kepada Tarakan News, Minggu (04/05) lalu.

Khaerul uraikan, sebenarnya penyakit Malaria merupakan masalah yang kompleks, karena penyebaran penyakit malaria berkaitan dengan masalah lingkungan, perubahan iklim, mobilitas penduduk, dan prilaku masyarakat. Dan elimanasi Malaria harus libatkan semua komponen masyarakat yang dilakukan secara konsisten dan terus menerus, serta diarahkan pada sasaran yang tepat agar memberi hasil yang optimal. Walaupun dalam tiga tahun terakhir ini di Tarakan tidak ada penderita Malaria, namun tetap harus waspada, dan sebagai langkah antisipasi bisa dilakukan pemeriksaan terhadap pendatang, terutama pendatang yang berasal dari daerah yang masih endemis malaria.

“Di Provinsi Kalimantan Utara yang sudah bebas Malaria baru Tarakan, sedangkan Malinau, KTT, Nunukan dan Bulungan masih endemis. Adapun usaha yang dilakukan dalam mencegah penularan Malaria adalah penanganan vektor, pengobatan penderita dan edukasi kepada masyarakat, hal ini sangat penting dilakukan,” imbuhnya.

Secara umum, angka kesakitan Malaria yang terdata laboratorium kurang dari 1 orang per 1.000 jiwa penduduk. Hal ini menunjukan bahwa selama ini ada upaya penemuan aktif dan pasif dengan slide positivity rate kurang dari 5%, jika ada 1 kasus penemuan positif walaupun impor atau berasal dari daerah lain akan ada penjaringan sebanyak 20 pemeriksaan baik aktif maupun pasif.

“Surveilans yang ketat melalui penemuan dini dan menjadi tidak ada terjadi penularan setempat atau indigenous selama tiga tahun berturut – turut dengan surveilans migrasi melalui PE, survei kontak dan follow up penderita,” imbuhnya.

Selain Tarakan, terdapat 211 Kabupaten/Kota di Indonesia yang mendapatkan sertifikat eliminasi Malaria ini, sedangkan daerah yang dilakukan penilaian ada 337. Pemberian sertifikat tersebut berkaitan dengan Hari Malaria se-Dunia (HMS) pada 25 April.

SGT – OZ – DD, Diskominfo Tarakan

Sumber : TarakanKota
Berita Setelahnya Berita Sebelumnya