Rektor UBT : Apresiasi 100 Hari Kerja Pemkot Tarakan
KBRN, Tarakan: Akademisi yang juga Rektor Universitas Borneo Tarakan, Prof. Dr. Yahya Ahmad Zein, S.H, M.H menilai langkah yang sudah dilakukan Wali Kota Tarakan, dr. H. Khairul M.Kes dan Wakil Wali Kota, Ibnu Saud IS selama 100 hari kerja, cukup mengesankan.
Dimana Pemerintah Kota (Pemkot) Tarakan melakukan pemetaan terlebih dulu terhadap program yang bisa diekseskusi dalam 100 hari kerja dan mana program yang bisa diwujudkan setelah 100 hari kerja.
Hal itu disampaikannya saat menjadi pembicara dari Dialog Interaktif Kepala Daerah Menyapa dengan tema “100 Hari Kerja Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tarakan” di Studio Pro 1 RRI Tarakan, Rabu pagi (21/5/2025).
“Selama menjelaskan 20 program unggulan tadi, pak wali begitu tegas dan tahu sampai mana yang harus dilakukan terkait dengan program-program yang sudah dibuat itu, terutama 20 program unggulan yang memang kalau kita lihat ada pemetaan-pemetaan mana yang 100 hari sudah dieksekusi beliau melalui kebijakan. Tadi ada beberapa yang terpaksa harus pakai regulasi dulu,” ujar Yahya Ahmad Zein.
Ia mencontohkan, terhadap program prioritas di bidang pendidikan seperti bantuan beasiswa untuk pelajar SMA dan mahasiswa serta bantuan untuk perguruan tinggi, Yahya bisa memahami apabila program ini belum bisa direalisasikan dalam 100 hari kerja karena terkendala regulasi.
Meski demikian, Pemkot Tarakan tetap berusaha untuk merealisasikannya dengan sedang mencarikan formulasinya di 100 hari kerja ini.
Di sisi lain, ada juga program yang bisa direalisasikan langsung di 100 hari kerja karena melanjutkan program yang sudah berjalan di periode sebelumnya. Seperti program One Call One Number dan pemasangan PDAM gratis.
Yahya juga mengapresiasi respon cepat Pemkot Tarakan terhadap program Asta Cita Pemerintah Pusat. Di antaranya dalam mendukung realisasi Makan Bergizi Gratis (MBG) dan Sekolah Rakyat dengan menyiapkan lahan untuk membangunan fasilitasnya dan program Periksa Kesehatan Gratis (PKG).
Meski demikian, ia menilai parameter keberhasilan kepala daerah bukan dilihat dari realiasi 100 hari kerjanya, melainkan bagaimana mewujudkan visi dan misinya selama lima tahun menjabat.
“Sesungguhnya yang menjadi parameter utama pemerintahan daerah selama lima tahun adalah visi dan misi. 100 hari ini hanya cara kita melihat, wah ini punya kapasitas, punya kapabilitas, atau paham enggak program visi misi yang akan dituangkan,” tutur mantan Dekan Fakultas Hukum UBT ini.
Ia berharap kerja cepat yang dilakukan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tarakan dalam 100 hari kerja ini dapat dapat konsisten ke depannya agar terlihat capaian visi dan misinya. (Rajab)
Sumber : RRI Tarakan