Terjadi Pasang Maksimal, Puncak Tinggi Muka Air Laut Capai 5 Meter Lebih
KBRN, Tarakan: Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Tarakan, M. Sulam Khilmi mengakui banjir rob yang terjadi di Tarakan, Kalimantan Utara (Kaltara) terbilang tinggi.
Banjir rob kembali terjadi di Tarakan sejak Senin (28/4/2025). Bahkan informasi yang dihimpun RRI Tarakan, banjir yang disebabkan naiknya permukaan air laut ini menggenangi sejumlah rumah warga yang bermukim di daerah pesisir.
Kepala BMKG Tarakan, M. Sulam Khilmi menjelaskan banjir rob sebenarnya merupakan fenomena yang biasa terjadi dua kali dalam sebulan. Yaitu fase bulan baru dan bulan purnama.
Akan tetapi kondisi banjir rob yang terjadi beberapa hari ini terbilang tinggi. Ini disebabkan posisi bulan sejak 27 April 2025, sangat dekat dengan bumi yang berdampak pada gravitasi bulan.
"Kenapa pasang maksimal? Karena pada 27 April, bulan berada pada fase perigi atau posisi bulan terdekat titiknya dengan bumi. Sehingga ini meningkatkan daya tarik atau gravitasi bulan. Sehingga meningkatkan air pasang menjadi maksimum," ujar M. Sulam Khilmi, Selasa (29/4/2025).
Kondisi ini ditambah lagi bertepatan dengan bulan baru. Sehingga ketika bulan baru berbarengan dengan periode perigi atau bulan terdekat, berpotensi terjadi pasang air laut maksimal.
Naiknya permukaan air laut ini diperkirakan terjadi hingga memasuk awal Mei. Namun, tingginya sudah berangsur turun. Sebab puncak fenomena banjir rob terjadi pada Selasa kemarin.
"Puncaknya diprediksi hari ini (Selasa, red). Dari pantauan peralatan kami yang memasang Marine Automatic Water Station yang kami tempatkan di Pelabuhan Malundung. Hasil pantauan kami tinggi muka air laut saat ini di 5 meter lebih. Ini memang lebih tinggi daripada tadi malam hanya 5 meter. Tapi sekarang berangsur-angsur turun," beber Sulam Khilmi.
Sulam Khilmi mengimbau masyarakat yang bermukim di daerah pesisir agar tetap waspada.
"Mungkin teman-teman atau saudara kita yang melakukan bongkar muat pelabuhan, terutama pelabuhan tradisional, mungkin juga aktivitas tambak, imbauan kami selalu meniingkatkan kewaspadaan dan siaga, antisipasi dampak pasang maksimum air laut," Imbau Sulam Khilmi. (Rajab)
Sumber : RRI Tarakan