Temukan Pedagang Jual Minyak Kita Melebihi HET
KBRN, Tarakan: Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Tarakan menemukan pedagang menjual minyak goreng Kita di atas Harga Eceran Tertinggi (HET).
Temuan itu didapat dari hasil inspeksi mendadak ke pasar Gusher Tarakan, Kamis (27/2/2025).
Kegiatan ini dilaksanakan untuk memantau harga serta stok kebutuhan pokok menjelang Ramadan 1446 Hijriah/2025 Masehi.
Sekretaris Daerah Tarakan, Jamaluddin mengaku, dari hasil sidak, harga kebutuhan pokoknya umumnya stabil.
Namun tim menemukan pedagang yang menjual minyak goreng Kita melebihi harga eceran tertinggi., yakni Rp 16 ribu perliter. Sedangkan HET hanya Rp 15.700 perliter.
Terkait temuan itu, Sekda Tarakan, Jamaluddin mengaku pihaknya telah mengimbau pedagang untuk tidak menjual minyak goreng Kita melebihi HET karena minyak goreng Kita merupakan penugasan dari pemerintah yang sudah ditentukan harga jualnya.
Pihaknya juga mengimbau pedagang untuk memasang spanduk bertuliskan harga eceran tertinggi untuk minyak goreng Kita agar dapat diketahui warga yang membeli.
"Sesuai dengan ketentuan dia (pedagang) harus menjual minyak seperti yang tertera di kemasannya, seperti yang tertera di spanduk," ujar Jamaluddin.
"Setelah ini mungkin ada tim yang terkait menindaklanjuti untuk dipantau kembali," lanjut Jamaluddin kepada awak media usai sidak.
Adapun terkait harga kebutuhan pokok, menurut Jamaluddin, masih stabil. Kenaikan signifikan hanya terjadi pada jenis cabai.
Harga cabai sendiri bervariasi disesuaikan jenis cabainya. Misalnya cabai hijau besar Rp 70 ribu perkilogram. Sementara cabai besar Rp 80 ribu perkilogram. Kenaikan paling tinggi terjadi untuk cabai rawit merah kapal mencapai Rp 150 ribu perkilogram.
Adapun untuk stok kebutuhan pokok, dipastikan Jamaluddin, masih terjaga untuk memenuhi kebutuhan masyarakat saat Ramadan.
Untuk beras dan minyak goreng misalnya, terdapat yang cukup di gudang Bulog Divre Tarakan. Demikian juga dengan kebutuhan pokok lainnya. (Rajab)
Sumber : RRI.co.id