Rekayasa Lalu Lintas di beberapa Titik Kampung Empat Diperlukan
KBRN, TARAKAN : Macetnya Jalan Sei Sesayap Pada jam-jam tertentu membuat keluhan tersendiri bagi warga Kampung Empat. Disinyalir, kemacetan terjadi lantaran adanya aktivitas sekolah dan pembongkaran barang di depan beberapa mini market.
Lurah Kampung Empat, Nani Fitriati mengungkapkan, kemacetan kerap kali terjadi pada waktu pagi, siang dan sore hari. Terlebih banyak kendaraan yang memarkir di bahu jalan untuk menjemput atau mengantar siswa sekolah.
“Kendaraan orangtua siswa juga kerap kali didapati melakukan putarbalik kendaraan dipertigaan jalan. Selain menyebabkan kemacetan, juga dampaknya pada kecelakaan lalu lintas,” ungkap dia.
Atas permasalahan itu, telah terdapat kesepakatan lisan yakni pengantar atau penjemput tak boleh memutar balik kendaraan dipertigaan jalan. Pihaknya pun memberlakukan jalur satu arah.
“Jadi tidak boleh putar balik dipertigaan. Kalau mau putar balik, ambil jarak jauh dari pertigaan. Jadi tidak menyebabkan kemacetan,” sambung Nani.
Kesepakatan tersebut juga sudah dibincangkan bersama pihak sekolah dan Forum Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) Tarakan. Diakuinya, sempat terjadi pembongkaran satu konter pulsa lantaran dianggap mengganggu jalannya kendaraan. Hal ini semakin diperparah, ruas jalan di lokasi tersebut terbilang kecil.
Menyoal kemacetan di depan beberapa mini market, Nani mengatakan masih dengan upaya persuasif. Adapun mini market itu berada di Jalan Sei Mahakam Kelurahan Kampung Empat.
“Kami sudah persuasif juga sama mini market. Kami menyarankan harus punya lahan parkir. Pada saat melakukan bongkar barang, jangan sampai dua sampai tiga mobil. Jadi mereka harus mengatur, sekiranya tidak mengganggu pengguna jalan,” beber dia.
Menyikapi hal itu, Kapolres Tarakan, AKBP Ronaldo Maradona menuturkan terkait kemacetan akan dibahas tuntas bersama Forum LLAJ. Selanjutnya pihaknya akan mengatur kendaraan agar tidak mengganggu kendaraan di jam-jam sibuk.
Solusinya, harus terdapat rekayasa lalu lintas dan pembaruan untuk mengurai kemacetan.
“Tapi ini harus dikaji dulu. Karena berbagai permasalahan di Kota Tarakan kan terbatas space jalannya. Jadi merekayasa lalu lintas, harus bersama,” tuturnya.
Adapun untuk pengaturan di beberapa ruas jalan juga telah dilakukan dibeberapa titik lokasi yang rawan macet. Biasanya kendala kemacetan sering berpindah ke titik lain.
“Ada atau tidak adanya petugas, kalau masyarakat sudah tertib berkendara, engga signifikan penempatan petugas. Yang penting masyarakat tertib berkendara,” pungkasnya. (Crz)
Sumber : rri.co.id/tarakan