Mutasi Dilingkungan Polda Kaltim, Budi Gantikan Dharu
Polres Tarakan, - Menyikapi situasi Tarakan yang belakangan ini diwarnai isu yang berbau provokatif, Kasat Brimobda Polda Kaltim AKBP Drs. Leo Bona Lubis memaparkan bahwa warga tidak perlu khawatir karena kondisi Tarakan kini relatif aman.
“Masalah tuntutan mereka (red, massa) sudah kita sampaikan dan akan kita evaluasi,” tuturnya beberapa waktu lalu, Kamis (31/03).
Dalam aksi demo damai yang dilakukan beberapa hari lalu tersebut, telah dilakukan dialog antara perwakilan massa dengan aparat keamanan dan Pemerintah Kota. Pihak keamanan telah menampung semua aspirasi massa yang dituangkan dalam enam butir aspirasi tertulis.
Sementara itu terkait penyelesaian masalah dari tuntutan massa, Polisi telah mengamankan enam pelaku pembakaran kapal dan kini telah di proses sesuai dengan hukum yang berlaku.
LB. Lubis menghimbau kepada masyarakat untuk tetap yakin kepada pihak keamanan dalam melaksanakan tugasnya, karena aparat hukum akan menindak setiap pelaku kriminal yang merisaukan dan mengganggu ketertiban masayarakat.
“Yakinlah bahwa aparat keamanan akan melaksanakan tugasnya dan akan menindak siapapun yang melanggar hukum,” tegasnya.
Saat ini Polda Kaltim telah melakukan evaluasi terhadap tuntutan massa dan telah menetapkan hasil evaluasi dengan merotasi jajaran dilingkungannya.
Jabatan Kapolres Tarakan yang sebelumnya dipimpin AKBP. Drs. Dharu Siswanto, mulai awal April ini berpindah tangan kepada AKBP Budi Prasetyo yang sebelumnya menjabat Kapolres Malinau. Perotasian bukan hanya terjadi dilingkungan Polres Tarakan dan Malinau saja, melainkan juga di jajaran Polda Kaltim.
ADR – TT – DD, Diskominfo Kota Tarakan.
Sumber : tarakankota.go.id (4 April 2011)
Kapolres Tarakan Resmi Dicopot. Sabar Resmi Jabat Kapolres Balikpapan
Menyusul tuntutan ribuan masyarakat Tarakan mengatasnamakan warga Sulawesi dalam unjuk rasa agar Kapolres Tarakan AKBP Dharu Siswanto mundur dari jabatannya, akhirnya terkabulkan.
Kapolda Kaltim Irjen Pol Bambang Widaryatmo Jumat (1/4) malam lalu telah menandatangani telegram (TR) rahasia mutasi AKBP Dharu Siswanto, posisi Dharu digantikan AKBP Budi Prasetyo yang sebelumnya menjabat Kapolres Malinau.
Sedangkan Dharu ditarik ke Polda Kaltim dengan posisi staf Kepala Biro Perencanaan dan Pengembangan (Karo Renbang) Polda Kaltim. Mutasi Kapolres Tarakan itu dibenarkan Kabid Humas Polda Kaltim Kombes Pol Antonius Wisnu saat dikonfirmasi Balikpapan pos tadi malam melalui sambungan telepon.
“Iya benar, (kemarin malam, Red) TR-nya ditandatangani Bapak Kapolda,” jawab Wisnu. Mutasi Dharu apakah memang karena tuntutan masyarakat Tarakan pasca insiden bentrokan antar kelompok September 2010 lalu dan kejadian baru-baru ini adanya pembakaran kapal?
Wisnu mengungkapkan, mutasi Kapolres Tarakan merupakan permintaan masyarakat Tarakan. “Permintaan masyarakat kepada bapak Kapolda. Mutasi kali ini, tidak hanya Tarakan, tetapi ada beberapa pula pejabat utama serta Kasatwil juga pindah tugas sebagai rotasi rutin,” jelas Wisnu.
Kapolres mutasi selain Tarakan antara lain Balikpapan, Bontang, Malinau, Bulungan dan Berau. “Untuk upacara serah terima jabatannya nanti bapak Kapolda yang memimpin langsung, mengenai waktunya kapan belum dijadwalkan tapi sesegera mungkin,” kata Wisnu.
Kapolres Balikpapan AKBP A Rafik resmi menjabat Wakil Direktur Reserse Kriminal Khusus Direktorat Reskrim Polda Kaltim, posisi Rafik digantikan AKBP Sabar Supriyono yang sebelumnya menjabat Kasubdit Min Regiden Ditlantas Polda Kaltim.
Seperti diberitakan sebelumnya, Kamis (31/3) lalu sekira pukul 09.00 Wita kemarin ribuan masyarakat Tarakan ngeluruk ke markas komando (Mako) Polres Tarakan Jln Yos Sudarso, mereka melakukan unjuk rasa menuntut tidak pilih kasih dalam melakukan penegakkan hukum dan meminta Kapolres Tarakan AKBP Dharu Siswanto mundur dari jabatannya.
Tuntutan kedua dilayangkan para pendemo yang berjalan kaki dan menggunakan puluhan truk, mobil dan sepeda motor itu disebabkan AKBP Dharu dinilai tidak tegas serta tidak mampu mengomando anggotanya di lapangan hingga terjadi peristiwa September 2010 lalu dan pembakaran kapal trawl nelayan.
Insiden pembakaran kapal nelayan terjadi karena kemarahan nelayan Tarakan sudah sampai di ubun-ubun. Nelayan tradisional yang merasa kalah bersaing dengan nelayan modern, akhirnya membakar kapal pukat harimau atau trawl, kapal yang dilengkapi peralatan tangkap modern, yang mampu menggaruk berton-ton dalam sekali serok.
Peristiwa pembakaran kapal pukat harimau itu berlangsung Senin (28/3) di perairan Tarakan. Meski tidak ada korban jiwa, insiden pembakaran tersebut nyaris berujung bentrokan. Pasalnya, kapal nelayan yang dibakar juga milik warga Tarakan. Beruntung, pasca insiden tidak ada bentrokan lanjutan maupun kegiatan lainnya yang ganggu kamtibmas di wilayah Tarakan.
Sedikitnya ada tujuh orang kini telah ditahan di markas Polres Tarakan yang terlibat dalam pembakaran kapal tersebut. Tak ingin kecolongan seperti peristiwa bentrokan antarkelompok September 2010 lalu, seluruh unsur Muspida dan sejumlah tokoh masyarakat maupun agama serta perwakilan kedua belah pihak melakukan pertemuan dan sepakat berdamai namun proses hukum tetap berlanjut.(bai)
Sumber : metrobalikpapan (3 April 2011)
“Masalah tuntutan mereka (red, massa) sudah kita sampaikan dan akan kita evaluasi,” tuturnya beberapa waktu lalu, Kamis (31/03).
Dalam aksi demo damai yang dilakukan beberapa hari lalu tersebut, telah dilakukan dialog antara perwakilan massa dengan aparat keamanan dan Pemerintah Kota. Pihak keamanan telah menampung semua aspirasi massa yang dituangkan dalam enam butir aspirasi tertulis.
Sementara itu terkait penyelesaian masalah dari tuntutan massa, Polisi telah mengamankan enam pelaku pembakaran kapal dan kini telah di proses sesuai dengan hukum yang berlaku.
LB. Lubis menghimbau kepada masyarakat untuk tetap yakin kepada pihak keamanan dalam melaksanakan tugasnya, karena aparat hukum akan menindak setiap pelaku kriminal yang merisaukan dan mengganggu ketertiban masayarakat.
“Yakinlah bahwa aparat keamanan akan melaksanakan tugasnya dan akan menindak siapapun yang melanggar hukum,” tegasnya.
Saat ini Polda Kaltim telah melakukan evaluasi terhadap tuntutan massa dan telah menetapkan hasil evaluasi dengan merotasi jajaran dilingkungannya.
Jabatan Kapolres Tarakan yang sebelumnya dipimpin AKBP. Drs. Dharu Siswanto, mulai awal April ini berpindah tangan kepada AKBP Budi Prasetyo yang sebelumnya menjabat Kapolres Malinau. Perotasian bukan hanya terjadi dilingkungan Polres Tarakan dan Malinau saja, melainkan juga di jajaran Polda Kaltim.
ADR – TT – DD, Diskominfo Kota Tarakan.
Sumber : tarakankota.go.id (4 April 2011)
Kapolres Tarakan Resmi Dicopot. Sabar Resmi Jabat Kapolres Balikpapan
Menyusul tuntutan ribuan masyarakat Tarakan mengatasnamakan warga Sulawesi dalam unjuk rasa agar Kapolres Tarakan AKBP Dharu Siswanto mundur dari jabatannya, akhirnya terkabulkan.
Kapolda Kaltim Irjen Pol Bambang Widaryatmo Jumat (1/4) malam lalu telah menandatangani telegram (TR) rahasia mutasi AKBP Dharu Siswanto, posisi Dharu digantikan AKBP Budi Prasetyo yang sebelumnya menjabat Kapolres Malinau.
Sedangkan Dharu ditarik ke Polda Kaltim dengan posisi staf Kepala Biro Perencanaan dan Pengembangan (Karo Renbang) Polda Kaltim. Mutasi Kapolres Tarakan itu dibenarkan Kabid Humas Polda Kaltim Kombes Pol Antonius Wisnu saat dikonfirmasi Balikpapan pos tadi malam melalui sambungan telepon.
“Iya benar, (kemarin malam, Red) TR-nya ditandatangani Bapak Kapolda,” jawab Wisnu. Mutasi Dharu apakah memang karena tuntutan masyarakat Tarakan pasca insiden bentrokan antar kelompok September 2010 lalu dan kejadian baru-baru ini adanya pembakaran kapal?
Wisnu mengungkapkan, mutasi Kapolres Tarakan merupakan permintaan masyarakat Tarakan. “Permintaan masyarakat kepada bapak Kapolda. Mutasi kali ini, tidak hanya Tarakan, tetapi ada beberapa pula pejabat utama serta Kasatwil juga pindah tugas sebagai rotasi rutin,” jelas Wisnu.
Kapolres mutasi selain Tarakan antara lain Balikpapan, Bontang, Malinau, Bulungan dan Berau. “Untuk upacara serah terima jabatannya nanti bapak Kapolda yang memimpin langsung, mengenai waktunya kapan belum dijadwalkan tapi sesegera mungkin,” kata Wisnu.
Kapolres Balikpapan AKBP A Rafik resmi menjabat Wakil Direktur Reserse Kriminal Khusus Direktorat Reskrim Polda Kaltim, posisi Rafik digantikan AKBP Sabar Supriyono yang sebelumnya menjabat Kasubdit Min Regiden Ditlantas Polda Kaltim.
Seperti diberitakan sebelumnya, Kamis (31/3) lalu sekira pukul 09.00 Wita kemarin ribuan masyarakat Tarakan ngeluruk ke markas komando (Mako) Polres Tarakan Jln Yos Sudarso, mereka melakukan unjuk rasa menuntut tidak pilih kasih dalam melakukan penegakkan hukum dan meminta Kapolres Tarakan AKBP Dharu Siswanto mundur dari jabatannya.
Tuntutan kedua dilayangkan para pendemo yang berjalan kaki dan menggunakan puluhan truk, mobil dan sepeda motor itu disebabkan AKBP Dharu dinilai tidak tegas serta tidak mampu mengomando anggotanya di lapangan hingga terjadi peristiwa September 2010 lalu dan pembakaran kapal trawl nelayan.
Insiden pembakaran kapal nelayan terjadi karena kemarahan nelayan Tarakan sudah sampai di ubun-ubun. Nelayan tradisional yang merasa kalah bersaing dengan nelayan modern, akhirnya membakar kapal pukat harimau atau trawl, kapal yang dilengkapi peralatan tangkap modern, yang mampu menggaruk berton-ton dalam sekali serok.
Peristiwa pembakaran kapal pukat harimau itu berlangsung Senin (28/3) di perairan Tarakan. Meski tidak ada korban jiwa, insiden pembakaran tersebut nyaris berujung bentrokan. Pasalnya, kapal nelayan yang dibakar juga milik warga Tarakan. Beruntung, pasca insiden tidak ada bentrokan lanjutan maupun kegiatan lainnya yang ganggu kamtibmas di wilayah Tarakan.
Sedikitnya ada tujuh orang kini telah ditahan di markas Polres Tarakan yang terlibat dalam pembakaran kapal tersebut. Tak ingin kecolongan seperti peristiwa bentrokan antarkelompok September 2010 lalu, seluruh unsur Muspida dan sejumlah tokoh masyarakat maupun agama serta perwakilan kedua belah pihak melakukan pertemuan dan sepakat berdamai namun proses hukum tetap berlanjut.(bai)
Sumber : metrobalikpapan (3 April 2011)