Borneo Solidarity Games Digelar 12-15 Februari 2009
Tarakan Kirim Utusan ke Negara Calon Peserta
Pemkot Tarakan dalam hal ini panitia pelaksana Borneo Solidarity Games (BSG) pada rapat koordinasi terakhir menyepakati tanggal pelaksanaan BSG, 12 hingga 15 Februari mendatang.
Sekretaris Kota (Sekkot) Tarakan, Badrun menyebutkan kesepakatan tersebut menjawab perubahan jadwal pelaksanaan BSG yang sempat tertunda sebanyak dua kali.
Awalnya, BSG pertama ini direncanakan berlangsung pada pertengahan Desember 2008 lalu. Akan tetapi, dengan padatnya jadwal kegiatan Pemkot Tarakan yang saat itu harus menyiapkan peringatan Hari Jadi Tarakan dan agenda pemerintahan lainnya maka panitia pun sepakat untuk menunda pelaksanaannya hingga Januari tahun ini.
“Sama seperti keadaan sebelumnya, di Januari itu agenda kita juga padat diantaranya menyulitkan kami mengorganisir perencanaan kegiatan ini untuk direalisasikan,” tandasnya.
Badrun meyakinkan bahwa jadwal yang telah disepakati pada pleno panitia BSG tersebut merupakan jadwal tetap yang sulit untuk berubah lagi. Ini dikarenakan pihak Kementerian Pemuda dan Olahraga (Menpora) telah menyepakati pelaksanaan BSG I di Tarakan pada jadwal tersebut. Ajang yang lebih mengedepankan kebersamaan dan keakraban antar negara-negara yang berbatasan di Pulau Kalimantan ini , rencananya akan diikuti oleh 500-an peserta termasuk dari daerah sekitar Tarakan.
“Panitia juga mengirimkan utusan ke sejumlah negara yang akan menjadi calon peserta BSG diantaranya Malaysia, Filipina, Brunei dan lainnya. Utusan ini akan memberikan informasi secara detail kepada negara-negara tersebut mengenai BSG dan kepastian kesertaannya kepada panitia,” terang Badrun kepada wartawan harian ini, kemarin.
Dia juga mengklaim BSG I ini secara garis besar sudah mendapat sambutan yang cukup baik dari negara-negara yang akan diprioritaskan menjadi peserta. Namun, hingga saat ini yang sudah pasti akan mengirimkan utusannya adalah Malaysia.
“Pendanaan kegiatan ini berasal dari sharing antara APBN dan APBD Tarakan. APBN sudah menyediakan Rp 500 juta, yang dari Tarakan hanya dana pendamping,” singkatnya.
Ajang olahraga antar negara perbatasan ini, kata Badrun bakal menjadi agenda nasional yang rutin dilaksanakan oleh Menpora. Tarakan sebagai kota penyelenggara BSG untuk pertama kalinya, yakin dengan kesiapan sarana dan prasarana pendukung kegiatan ini. Di antaranya masalah fasilitas penginapan para atlet yang telah dikondisikan di sejumlah hotel yang ada di Tarakan. “Beban lainnya masih kami fix-kan lagi,” tambah Badrun.(ndy)
Sumber : Radar Tarakan (8 Februari 2009)
Pemkot Tarakan dalam hal ini panitia pelaksana Borneo Solidarity Games (BSG) pada rapat koordinasi terakhir menyepakati tanggal pelaksanaan BSG, 12 hingga 15 Februari mendatang.
Sekretaris Kota (Sekkot) Tarakan, Badrun menyebutkan kesepakatan tersebut menjawab perubahan jadwal pelaksanaan BSG yang sempat tertunda sebanyak dua kali.
Awalnya, BSG pertama ini direncanakan berlangsung pada pertengahan Desember 2008 lalu. Akan tetapi, dengan padatnya jadwal kegiatan Pemkot Tarakan yang saat itu harus menyiapkan peringatan Hari Jadi Tarakan dan agenda pemerintahan lainnya maka panitia pun sepakat untuk menunda pelaksanaannya hingga Januari tahun ini.
“Sama seperti keadaan sebelumnya, di Januari itu agenda kita juga padat diantaranya menyulitkan kami mengorganisir perencanaan kegiatan ini untuk direalisasikan,” tandasnya.
Badrun meyakinkan bahwa jadwal yang telah disepakati pada pleno panitia BSG tersebut merupakan jadwal tetap yang sulit untuk berubah lagi. Ini dikarenakan pihak Kementerian Pemuda dan Olahraga (Menpora) telah menyepakati pelaksanaan BSG I di Tarakan pada jadwal tersebut. Ajang yang lebih mengedepankan kebersamaan dan keakraban antar negara-negara yang berbatasan di Pulau Kalimantan ini , rencananya akan diikuti oleh 500-an peserta termasuk dari daerah sekitar Tarakan.
“Panitia juga mengirimkan utusan ke sejumlah negara yang akan menjadi calon peserta BSG diantaranya Malaysia, Filipina, Brunei dan lainnya. Utusan ini akan memberikan informasi secara detail kepada negara-negara tersebut mengenai BSG dan kepastian kesertaannya kepada panitia,” terang Badrun kepada wartawan harian ini, kemarin.
Dia juga mengklaim BSG I ini secara garis besar sudah mendapat sambutan yang cukup baik dari negara-negara yang akan diprioritaskan menjadi peserta. Namun, hingga saat ini yang sudah pasti akan mengirimkan utusannya adalah Malaysia.
“Pendanaan kegiatan ini berasal dari sharing antara APBN dan APBD Tarakan. APBN sudah menyediakan Rp 500 juta, yang dari Tarakan hanya dana pendamping,” singkatnya.
Ajang olahraga antar negara perbatasan ini, kata Badrun bakal menjadi agenda nasional yang rutin dilaksanakan oleh Menpora. Tarakan sebagai kota penyelenggara BSG untuk pertama kalinya, yakin dengan kesiapan sarana dan prasarana pendukung kegiatan ini. Di antaranya masalah fasilitas penginapan para atlet yang telah dikondisikan di sejumlah hotel yang ada di Tarakan. “Beban lainnya masih kami fix-kan lagi,” tambah Badrun.(ndy)
Sumber : Radar Tarakan (8 Februari 2009)