Serahkan Kartu KUSUKA dan Asuransi Nelayan, Wali Kota Harapkan Kuota Penerima Bertambah
Serahkan Kartu KUSUKA dan Asuransi Nelayan, Wali Kota Harapkan Kuota Penerima Bertambah
TARAKAN – Sebagai bagian dari program Kementerian Kelautan dan Perikanan, Wali Kota Tarakan, dr.H.Khairul, M.Kes, menyerahkan secara simbolis Kartu Pelaku Usaha Kelautan dan Perikanan (KUSUKA) dan Kartu Asuransi Nelayan, Jumat (4/10).
Bertempat di Ruang Imbaya Kantor Wali Kota Tarakan, hadir bersama Pimpinan PT Bank BNI 46 Cabang Tarakan dan Kepala Kantor PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) Kantor Penjualan Tarakan, sebagai mitra program ini dijalankan.
Kartu KUSUKA, yang sebelumnya dinamakan Kartu Nelayan, selain berfungsi sebagai identitas profesi pelaku usaha di bidang kelautan dan perikanan, juga sebagai basis data untuk memudahkan perlindungan dan pemberdayaan pelayanan dan pembinaan kepada pelaku usaha, serta sebagai sarana untuk pemantauan dan evaluasi pelaksanaan program Kementerian. Dijelaskan wali kota dalam kesempatan tersebut, dengan kartu ini, para nelayan akan lebih mudah dalam mengajukan kredit usaha dan mendapatkan fasilitas lainnya yang memakai jaminan perbankan. “Dengan adanya kartu ini juga berfungsi sebagai tabungan pelaku usaha, sehingga bisa dilihat cashflow mereka, serta lebih memudahkan dalam transaksi perbankan lainnya” tambahnya. Saat ini sebanyak 147 pelaku usaha di Kota Tarakan yang mendapat kartu ini dan selanjutnya akan dilakukan secara bertahap.
Selain Kartu KUSUKA, pemerintah pusat juga memberikan asuransi kepada nelayan. Untuk Kota Tarakan, sebanyak 906 orang yang telah mendapatkannya, melebihi kuota yang seharusnya yaitu 500 nelayan. “Kita masih terus berusaha menambah kuota, harapannya semua nelayan terjamin asuransi, sehingga jika terjadi sesuatu hal apakah karena sakit, kecelakaan atau meninggal dunia sudah ada asuransinya,” harap wali kota.
Dihadapan para pelaku usaha perikanan dan kelautan, orang nomor satu di pemerintah kota, sangat menyambut baik program yang diberikan pemerintah pusat ini dimana sejalan dengan program yang telah disusun oleh pemerintah Kota Tarakan. Dengan diberikannya kemudahan pengembangan usaha melalui Kartu KUSUKA dan jaminan asuransi secara gratis ini, ia berharap para nelayan di Kota Tarakan dapat meningkatkan hasil produksinya. Wali kota juga sekaligus mengharapkan para nelayan di Kota Tarakan terus melakukan berbagai usaha lainnya untuk lebih meningkatkan hasil usahanya, salah satunya dengan mendorong pembentukan koperasi. Dari koperasi yang dibentuk, nantinya para nelayan dapat merubah pola tangkap misalnya bekerjasama dengan meningkatkan sarana angkut yang selama ini hanya menggunakan perahu kecil menjadi kapal besar dengan berbagai fasilitas penunjang yang tentu akan mempengaruhi hasil tangkapan lebih besar daripada yang dilakukan saat ini.
Usaha lainnya yang perlu dikembangkan yakni diversifikasi usaha dengan tidak hanya terpatok satu produk saja. Hal tersebut menurutnya sebagai bentuk antisipasi terhadap mekanisme pasar. Kebutuhan ekspor kepiting dan ikan bandeng merupakan peluang besar bagi para nelayan di Tarakan. “Di China sendiri membutuhkan 15 ton kepiting per harinya, sehingga peluang tersebut harus diambil oleh para nelayan. Tugas pemerintah yang memasarkannya,” ujar wali kota. (*/hms)
#tarakan
#tarakaninfo
#infotarakan
#kotatarakan
#tarakankota
#tarakansmartcity
Sumber FB : Humas Tarakan (https://www.facebook.com/humaskotatarakan/)
4 Oktober pukul 19.34 ·
TARAKAN – Sebagai bagian dari program Kementerian Kelautan dan Perikanan, Wali Kota Tarakan, dr.H.Khairul, M.Kes, menyerahkan secara simbolis Kartu Pelaku Usaha Kelautan dan Perikanan (KUSUKA) dan Kartu Asuransi Nelayan, Jumat (4/10).
Bertempat di Ruang Imbaya Kantor Wali Kota Tarakan, hadir bersama Pimpinan PT Bank BNI 46 Cabang Tarakan dan Kepala Kantor PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) Kantor Penjualan Tarakan, sebagai mitra program ini dijalankan.
Kartu KUSUKA, yang sebelumnya dinamakan Kartu Nelayan, selain berfungsi sebagai identitas profesi pelaku usaha di bidang kelautan dan perikanan, juga sebagai basis data untuk memudahkan perlindungan dan pemberdayaan pelayanan dan pembinaan kepada pelaku usaha, serta sebagai sarana untuk pemantauan dan evaluasi pelaksanaan program Kementerian. Dijelaskan wali kota dalam kesempatan tersebut, dengan kartu ini, para nelayan akan lebih mudah dalam mengajukan kredit usaha dan mendapatkan fasilitas lainnya yang memakai jaminan perbankan. “Dengan adanya kartu ini juga berfungsi sebagai tabungan pelaku usaha, sehingga bisa dilihat cashflow mereka, serta lebih memudahkan dalam transaksi perbankan lainnya” tambahnya. Saat ini sebanyak 147 pelaku usaha di Kota Tarakan yang mendapat kartu ini dan selanjutnya akan dilakukan secara bertahap.
Selain Kartu KUSUKA, pemerintah pusat juga memberikan asuransi kepada nelayan. Untuk Kota Tarakan, sebanyak 906 orang yang telah mendapatkannya, melebihi kuota yang seharusnya yaitu 500 nelayan. “Kita masih terus berusaha menambah kuota, harapannya semua nelayan terjamin asuransi, sehingga jika terjadi sesuatu hal apakah karena sakit, kecelakaan atau meninggal dunia sudah ada asuransinya,” harap wali kota.
Dihadapan para pelaku usaha perikanan dan kelautan, orang nomor satu di pemerintah kota, sangat menyambut baik program yang diberikan pemerintah pusat ini dimana sejalan dengan program yang telah disusun oleh pemerintah Kota Tarakan. Dengan diberikannya kemudahan pengembangan usaha melalui Kartu KUSUKA dan jaminan asuransi secara gratis ini, ia berharap para nelayan di Kota Tarakan dapat meningkatkan hasil produksinya. Wali kota juga sekaligus mengharapkan para nelayan di Kota Tarakan terus melakukan berbagai usaha lainnya untuk lebih meningkatkan hasil usahanya, salah satunya dengan mendorong pembentukan koperasi. Dari koperasi yang dibentuk, nantinya para nelayan dapat merubah pola tangkap misalnya bekerjasama dengan meningkatkan sarana angkut yang selama ini hanya menggunakan perahu kecil menjadi kapal besar dengan berbagai fasilitas penunjang yang tentu akan mempengaruhi hasil tangkapan lebih besar daripada yang dilakukan saat ini.
Usaha lainnya yang perlu dikembangkan yakni diversifikasi usaha dengan tidak hanya terpatok satu produk saja. Hal tersebut menurutnya sebagai bentuk antisipasi terhadap mekanisme pasar. Kebutuhan ekspor kepiting dan ikan bandeng merupakan peluang besar bagi para nelayan di Tarakan. “Di China sendiri membutuhkan 15 ton kepiting per harinya, sehingga peluang tersebut harus diambil oleh para nelayan. Tugas pemerintah yang memasarkannya,” ujar wali kota. (*/hms)
#tarakan
#tarakaninfo
#infotarakan
#kotatarakan
#tarakankota
#tarakansmartcity
Sumber FB : Humas Tarakan (https://www.facebook.com/humaskotatarakan/)
4 Oktober pukul 19.34 ·
