Mahasiswa Tawuran, Sanksinya Dikeluarkan

REKTOR Universitas Borneo (UB) Tarakan, Dr. Ir. H Abdul Jabarsyah Ibrahim MSc menegaskan, akan memberi sanksi drop out (DO) kepada mahasiswa jika melakukan aksi tawuran, baik di dalam kampus maupun di luar kampus.

Menurut Jabarsyah, hal ini dilakukan seiring maraknya perkelahian antarmahasiswa yang terjadi belakangan ini di sejumlah universitas di Indonesia yang disebabkan berbagai persoalan.

“Kami akan mengambil sikap tegas jika hal serupa itu terjadi dan dilakukan mahasiswa UB Tarakan, maka mahasiswa yang bersangkutan akan dikembalikan ke orang tuanya atau DO,” tegas Abdul Jabarsyah kepada Radar Tarakan kemarin (7/10).

Jabarsyah juga menegaskan, penegasan ini dilakukan agar aksi tawuran yang sempat terjadi beberapa waktu lalu itu tidak terulang lagi di kampus di Kelurahan Pantai Amal ini.

“Untuk itu mulai tahun ajaran baru ini setiap mahasiswa khususnya mahasiswa yang mendapatkan beasiswa kita buatkan surat perjanjian atau kontrak terkait hal ini,” kata Jabarsyah.

Perkelahian yang sering dilakukan antarmahasiswa, rektor menilai ada sesuatu yang salah dalam mengelola dunia pendidikan di tanah air ini, tak terkecuali di Kota Tarakan.

“Solusinya untuk jangka pendeknya kita melakukan kontrak dengan mahasiswa, dan jangka menengahnya kita membenahi kurikulum tidak ada lagi kuliah di atas 8 semester,” ujarnya.

Selain itu, hal ini juga perlu dukungan dari Pemerintah Kota Tarakan yang selama ini terkesan di setiap sekolah tak diberikan sarana kegiatan kemahasiswaan yang dimulai dari tingkat sekolah dasar hingga menengah.(sur)

Sumber : radartarakan (8 Oktober 2011)
Berita Setelahnya Berita Sebelumnya